Seni Batik Sidomukti dan Sejarah Penggunaanya
![]() |
Pembatik jawa klasik/inibaru.id |
WIMAKI-Kain batik dan seni membatik sudah ada sejak lama oleh masyarakat di Indonesia, batik sendiri sudah ada sejak zaman kerajaan `Hindu – Budha. Batik–batik di Magetan tidak hanya Sidomukti, 5 batik magetan lainnya yaitu batik Ciprat Simbatan, batik Jepan Genilangit, batik Bogo Kediren, batik Kacang tanah Kepuhrejo, dan batik Parang selo Parang. Namun dari ke-6 batik yang ada di Magetan tersebut yang paling terkenal dan menjadi icon batik Magetan adalah batik Sidomukti.
Baca juga : 6 batik asli Magetan
Setiap penciptaan motif batik klasik (batik kuno) pada mulanya
selalu mengandung makna simbolisme dalam falsafah jawa tidak terkecuali batik
Sidomukti. Sidomukti terdiri dari
2 kata yaitu sido dan mukti. Sido dalam
bahasa jawa berarti menjadi, sedangkan mukti artinya medapatkan
kebahagiaan lahir batin, kesuksesan, kemuliaan, dan kesejahteraan. Sehingga
sidomukti dapat dimaknai sebagai harapan agar mendapatkan kebahagiaan lahir
batin, kesuksesan, kemuliaan, dan kesejahteraan.
Asal-usul batik Sidomukti
Sejarah batik Sidomukti ini diambil dari hasil penelitian Eka wahyu
hariyadi (2014) dengan judul Industri Batik
di Desa Sidomukti Kabupaten Magetan Tahun 1960 – 2012, Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahan sejarah
asal-usul batik Sidomukti tidak terlepas dari adanya pengaruh kain batik
keraton. Kain batik keraton yang dimaksud adalah kain batik yang dipengaruhi
oleh corak-corak Kerajaan Mataram
Yogyakarta ada dan diproduksi oleh masyarakat di Desa Sidomukti,
Kain batik yang diproduksi dan dihasilkan oleh masyarakat Desa
Sidomukti awal mulanya motif klasik yang indentik dengan kerajaan. Beberapa motif-motif klasik yang dihasilkan diantaranya yaitu berupa Motif Parang
Kusuma, Sido Luhur, Sido Mukti, dan beberapa motif klasik lainya.
Bagi masyarakat di Desa Sidomukti sendiri, kain batik yang
digunakan dalam berbagai acara sakral harus memiliki motif-motif tertentu.Hal
itu menunjukkan suatu pencitraan dan kain batik dinilai memiliki kekuatan magis
yang tidak diketahui sembarang orang. Motif-motif yang biasanya digunakan dalam
upacara pernikahan di Desa Sidomukti umumnya motif klasik, seperti, Semen Rama,
Parang Rusak, Parang Kusumo, Parang Baris, Kawung Prabu, Limar, Buketan, Sido
Asih, Sido Luhur, Sido Mukti, Sido Mulyo.
Baca juga : sejarah berdirinya magetan melalui silsilah keturunan mataram
Baca juga : makam trah keluarga kerajaan mataram di magetan
Batik masa dahulu dan Batik saat ini
Dahulu
Pada zaman awal – awal batik di desa Sidomukti motif batik hanya fokus
memproduksi batik klasik saja dan itupun
hanya kalangan bangsawan saja yang menggunakannya. Hal itu karena kain
batik termasuk dalam barang mewah atau sulit untuk didapatkan. Jika ditarik
benang merah lebih jauh kain batik dipakai hanya untuk bawahan bagi perempuan yaitu
antara bawah perut sampai atas mata kaki. Lalu perut ke atas telanjang dada !
Bagi orang zaman dulu yaitu sekitar abad 9-10 M telanjang dada bagi perempuan sudah hal biasa dan bukan hal tabu, bukti sejarah bisa dilihat pada batu ukiran candi Borobudur pada relief karmawibhangga. Seiring dengan berjalannya waktu pada abad 13 M bagi perempuan sudah memakai atasan berupa kemben seperti yang bisa dilihat pada relief candi Penataran di Blitar. Sda adegan Sinta dan Trijata yang memakai kemben dan kain bawahan dalam relief Ramayana.
![]() |
Relief Karmawibhangga/luk.staff.ugm.ac.id/Borobudur |
![]() |
Relief Karmawibhangga/luk.staff.ugm.ac.id/Borobudur |
Relief Sinta dan Trijata/historia.id/perempuan terpelajar masa jawa kuno |
![]() |
gaya berpakaian zaman dulu/yukepo.com |
![]() |
gaya berpakaian zaman dulu/gelora.co |
Saat ini
Kabupaten Magetan yang telah berdiri pada abad 16 M sudah mengalami banyak kemajuan daripada abad sebelumnya. Saat ini di desa Sidomukti masih tetap mempertahankan motif klasik, salah satunya Sidomukti. Selain itu dengan sudah diakuinya batik sebagai warisan budaya oleh UNESCO ( United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) Magetan semakin giat mengembangkan batik salah satunya dengan memunculkan batik modern yaitu Pring Sedapur yang saat ini menjadi Icon batik Kabupaten Magetan.
Generasi saat ini jangan malu untuk mengenakan pakaian batik. Saat
ini batik sudah banyak dikreasikan dengan berbagai macam model dan bisa
digunakan untuk berbagai macam acara. [samuel]